TORAJA UTARA, Vressnews – Komite Daerah (Komda) Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Kabupaten Toraja Utara resmi dilantik, Selasa (3/6/2025).
Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong didampingi Wakil Bupati Andrew Silambi dan Sekda Salvius Pasang melantik Komite PGPKT di Ruang Pola Kantor Bupati Toraja Utara.

Kepada Komite PGPKT yang beranggotakan para dokter, tenaga medis, dan perangkat daerah lintas sektor, organisasi dan media massa ini, Bupati berpesan agar membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan, terutama yang menyangkut ketulian dan gangguan pendengaran.
“Saya berharap Komite ini benar-benar memberi diri bekerja untuk masyarakat. Saya yakin, yang tergabung dalam Komite ini adalah orang-orang yang punya komitmen kuat untuk membantu sesama,” ungkap Frederik.
Frederik juga menginginkan agar Komda PGPKT memfasilitasi Juru Bahasa Isyarat (JBI) di rumah-rumah ibadah maupun di acara-acara resmi daerah. Soal anggaran untuk JBI ini, dia menyebut akan ditanggung pemerintah daerah.
“Jika kita ingin mewujudkan kabupaten inklusif, kita mesti memenuhi hak-hak disabilitas, termasuk warga kita yang mengalami gangguan pendengaran,” kata Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong.

Komite Daerah PGKPT Toraja Utara, yang diketuai Dayamanti Batti. Foto: Istimewa
Dedy juga berharap Komda PGPKT bisa menjangkau daerah-daerah terpencil untuk mengatasi masalah kesehatan telinga pada anak-anak. “Saya ingin kasus badoan (telinga bernanah) tidak lagi ada di Toraja Utara, baik di perkotaan maupun di pelosok,” pesan Dedy.
Sementara itu, Ketua Komda PGPKT Kabupaten Toraja Utara, Damayanti Batti mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan beberapa program mendesak yang bersentuhan langsung dengan kebisingan dan kesehatan telinga.
Program mendesak itu, diantaranya pemeriksaan kesehatan telinga kepada anak-anak di Pendidikan Usia Dini (PAUD), TK, hingga Sekolah Dasar. Kemudian melakukan edukasi kepada komunitas-komunitas dan sekolah-sekolah terkait dampak kebisingan, termasuk penggunaan earphone.
“Kemudian, kita juga akan membentuk Duta Sadar Bising, yang salah satu sasarannya adalah anak-anak muda kita maupun orang tua yang biasa mengantar atau menjemput jenazah dengan suara kendaraan yang memekakan telinga,” ungkap Damayanti, yang juga istri dari Bupati Toraja Utara ini.
Karena sasarannya adalah penjemput atau pengantar jenazah, menurut Damayanti, Duta Bising juga akan dipilih dari para pelaku.
“Memang kita utamakan dulu edukasinya, juga sosialisasi. Setelah itu, baru dipilih “Duta Bising” dari kalangan mereka, yang kita harapkan bisa menularkan kebaikan bagi teman-temanya,” pungkas Damayanti.