TORAJA UTARA, Vressnews – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 Yayasan Aku Anak Toraja (AAT), menggelar pasar murah di alun-alun kota Rantepao, Sabtu (20/9/25).
Pasar murah yang di laksanakan AAT tersebut menyediakan 400 paket bahan pokok, seperti minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 Kg dan enam bungkus mie instan dengan harga terjangkau.

Dimana setiap paket sembako yang ada di pasaran berkisar sebesar Rp. 78.000, namun pada pasar murah tersebut dijual dengan harga Rp. 50.000, sehingga pihak AAT mensubsidi hingga Rp. 28.000 dalam rangka peringatan HUT ke-4 AAT.
Hal ini menjadi salah satu bentuk kepedulian AAT dalam meringankan beban masyarakat di tengah kondisi harga bahan pokok yang terus berfluktuasi utamanya dalam mendukung ketahan pangan di Toraja Utara.
Diketahui bahwa AAT berdiri sejak 11 tahun lalu yang dimulai dari sebuah komunitas, kemudian Organisasi hingga saat ini menjadi yayasan. Dan bergerak di beberapa bidang, khususnya pada bidang sosial. Bahkan terdapat 44 Gereja yang pihaknya telah bantu.
Ketua Yayasan Aku Anak Toraja (AAT), Hilkia Putra Nehemia, mengatakan kegiatan pasar murah ini dilaksanakan bekerjasama dengan beberapa pihak seperti PT. Usaha Mentari Sukses (UMS), Mandala FinaDay, Car Free Day dan Pemkab Toraja Utara.
Lanjutnya, yang tentu tujuan kgiatan kegiatan pasar murah ini dilaksanakan pihaknya untuk membantu masyarakat.
Menurut, Hilkia Putra Nehemia, dan pada bulan oktober 2025 kedepan, pihaknya juga akan kembali meresmikan Gereja yang telah pihaknya bantu di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih dalam rangkaian HUT AAT.
“Dan ini pertama kalinya kami berikan bantuan yang ada di luar pulau Sulawesi, yang kami bantu dari awal sampai akhir,” paparnya.
Sementara, Pembina Yayasan Aku Anak Toraja (AAT), Yansen Kondolele, mengajak seluruh masyarakat yang menginginkan bahan pokok murah dapat mengambil di sanping kantor camat Rantepao.
Ia juga mengaku bahwa saat ini Yayasan AAT telah membantu masyarakat Toraja pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Seperti membantu rumah ibadah yakni Gereja, sekolah dan bedah beberapa rumah,”
Ia menambahkan, pihaknya juga meminta dukungan dan do’a restu masyarakat, dimana di Toraja masih terdapat Yayasan yang masih peduli terhadap para kaum marginal.