KALIMANTAN SELATAN, Vressnews – Andys Rissa Pasulu asal Toraja Utara dikabarkan hilang bersama 7 penumpang helikopter lainnya, pada Senin (1/9/2025) di Kalimantan Selatan.

Diketahui helikopter dengan kode PK-RGH dilaporkan hilang kontak saat melewati wilayah udara Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Helikopter milik operator Eastindo itu diketahui berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru – Kalimantan Selatan dengan tujuan Palangkaraya – Kalimantan Tengah.
Isak Pasulu keluarga korban Andys Rissa Pasulu saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
“Iya benar Andys itu sepupu sekali saya, saya juga kaget barusan mendapat telpon dari keluarga di Makassar bahwa Andys jadi salah satu korban dalam tragedi pesawat hilang di Kalimantan,” ungkap Isak Pasulu sepupu sekali korban kepada Redaksi, Senin Malam.
Isak mengatakan bahwa pihak keluarga berharap Andys dapat segera ditemukan bersama korban lainnya.
“Kita doakan semoga saudara saya dapat segera ditemukan oleh Tim SAR gabungan,” harap Isak.
Sementara itu dalam keterangan persnya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin I Putu Sudayana yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Pihaknya pun telah memulai operasi SAR untuk pencarian dan pertolongan.
“Hari ini kami terima informasi, pada pukul 12.00 siang lokal time. Kami terima informasi dari manager safety airnav bahawa ada pesawat heli yang lost kontak,” kata Putu.
Pencarian hingga sampai di lokasi dilakukan dengan perkiraan waktu tempuh tujuh jam dari Batulicin.
Informasi yang dihimpun helikopter membawa delapan orang di dalamnya, termasuk pilot dan kru.
Mereka adalah Capt Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu (Toraja Utara), Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Hingga kini, seluruh penumpang berstatus dalam pencarian. Kronologi sementara menunjukkan, helikopter berangkat dari Kotabaru pukul 08.46 WITA dengan perkiraan tiba di Palangkaraya pukul 10.15 WITA.
Kontak terakhir tercatat pukul 08.54 WITA dengan petugas radio VICEF Bandara Kotabaru.
Informasi tersebut langsung diteruskan ke AirNav Banjarmasin dan Kantor SAR Banjarmasin. Operasi SAR melibatkan 40 personel gabungan dari Basarnas, Pos SAR Kotabaru, USS Batulicin, dan Brimob Tanah Bumbu.
Laporan awal menyebutkan helikopter jenis PK-RGH milik operator Eastindo hilang kontak saat terbang dari Bandar Udara WAOK menuju WAGG pada ketinggian 3.000 kaki. Helikopter lepas landas pukul 00.46 UTC atau 07.46 WIB dengan perkiraan tiba pukul 02.15 UTC atau 09.15 WIB.
Namun, kontak terakhir tercatat pukul 00.54 UTC atau 07.54 WIB, sekitar 10 menit setelah lepas landas atau pada posisi 10 nautical mile dari WAOK.