JAKARTA, Vressnews – William Sabandar, adalah sosok berdarah Toraja Maluku yang dikenal luas sebagai pelopor pembangunan dan pengoperasian MRT pertama di Indonesia.
Pria kelahiran 4 November 1966 itu telah membuka babak baru dalam pembangunan transportasi di Indonesia dengan pengembangan transportasi publik MRT di Daerah Khusus Jakarta, pusat perekonomian negara.

Ia mengawali karirnya, usai lulus dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar jurusan Transportasi, sebagai PNS di Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 1991.

COO of Indonesian Business Council, President of Intelligent Transport System Indonesia and Former CEO of MRT Jakarta. Foto: Istimewa
Pada saat itu Ia ditugaskan di kampung halaman Ayahnya di Maluku, untuk merencanakan dan mengawasi pembangunan jalan nasional dan provinsi.
Pada tahun 1999, ia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Australia dan Selandia Baru.
Tujuh tahun William Sabandar berstatus sebagai diaspora setelah menamatkan pendidikan master di University of New South Wales, Australia dan gelar PhD di University of Caterbury, Selandia baru.
Saat itulah berbagai ilmu dan pembelajaran yang didapatnya bukan semata-mata pendidikan tetapi lebih kepada memberikan diri dalam lingkungan internasional untuk kembali membangun Indonesia.
Tahun 2005, ia kembali ke Indonesia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias untuk membangun kembali kota yang luluh lantak tersapu gelombang tsunami, mulai dari jalan, jembatan, sekolah, hingga rumah sakit.
Misi kemanusiaan pria yang akrab disapa Willy tidak berhenti di situ, Ia juga sempat ditunjuk untuk menangani pemulihan pasca topan Nargis di Myanmar.

William Sabandar, PhD. Saat menjadi Direktur Utama PT MRT Jakarta periode (2016-2022). Foto: Istimewa
Tahun 2016 hingga 2022, ia ditunjuk memimpin pembangunan dan pengoperasian MRT Jakarta (MRT pertama di Indonesia) moda transportasi massal berbasis rel yang dirancang untuk melayani mobilitas penduduk dalam kota besar secara efisien dan cepat.
Dibawah kepemimpinan William Sabandar, MRT menjadi Legacy untuk Peradaban Baru Transportasi Indonesia.
Kini ia dipercaya memimpin Indonesian Business Council (IBC), Asosiasi para pemimpin bisnis untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui riset, kebijakan, dan advokasi.

William Sabandar dan Istri dr. Valentina Ismetiah Bitticaca, Sp. PA, saat berfoto usai menerima penghargaan Australian Alumni of the Year 2025. Foto: Istimewa
Atas berbagai dedikasinya dalam membangun Indonesia diberbagai sektor inilah Willian Sabandar dianugerahi Australian Alumni of the Year 2025, Penghargaan tertinggi, yang diberikan oleh Kedutaan Besar Australia kepada para alumni terbaik Indonesia lulusan berbagai universitas di Australia.
Sebagai President Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, William Sabandar saat ini mempersiapkan penyelenggaraan Indonesia International Transport Summit (IITS) 2025, yang akan digelar pada 26-27 November 2025 di The Tribata Hotel & Convention Center, Jakarta.

Acara yang diinisiasi oleh ITS Indonesia ini mengusung tema “The Global-South Mobility Atlas”, dengan fokus membangun kolaborasi antarnegara di kawasan Global South untuk menciptakan sistem mobilitas yang berkelanjutan, efisien, dan inklusif.
Kegiatan tersebut merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk memperlihatkan komitmennya dalam membangun sistem transportasi yang adaptif terhadap perubahan global, termasuk tantangan perubahan iklim dan urbanisasi, diharapkan melahirkan kolaborasi baru dan membuka peluang investasi di sektor transportasi dan logistik yang kian strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
William menjadi contoh bagi kita semua bahwa perubahan untuk membangun bangsa dimulai dari keberanian untuk belajar, bekerja, mengimplementasikan ilmu agar bermanfaat bagi banyak orang.









