TORAJA UTARA, Vressnews – Pemerintahan Bupati Frederik Victor Palimbong dan Wakil Bupati, Andre Silambi kembali mencatatkan capaian positif.
Kabupaten Toraja Utara berhasil menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hingga berada pada posisi ketiga terendah di Sulawesi Selatan tahun 2025.

Berdasarkan data resmi TPT Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan tahun 2025, Toraja Utara mencatatkan angka hanya 2,01 persen pada periode Agustus 2025.
Capaian ini menempatkan Toraja Utara tepat di bawah Kabupaten Enrekang dan Jeneponto yang menjadi dua daerah dengan tingkat pengangguran terendah di provinsi tersebut.
Penurunan ini juga menunjukkan tren yang stabil dan signifikan. Dua tahun sebelumnya, TPT Toraja Utara berada pada angka 2,60 persen (2023) dan turun menjadi 2,44 persen pada 2024, sebelum akhirnya menyentuh 2,01 persen di tahun 2025.
Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bukti meningkatnya produktivitas masyarakat dan arah kebijakan pembangunan yang tepat.
“Toraja Utara saat ini menjadi daerah ketiga terendah tingkat pengangguran terbuka setelah Enrekang dan Jeneponto. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin produktif,” ujar Frederik, Selasa (18/11/2025).
Ia juga menyinggung faktor keberhasilan daerah lain sebagai pembanding.
“Enrekang didominasi masyarakat yang tekun bertani, sementara di Jeneponto ada dua pembangkit listrik strategis dan masyarakatnya dikenal pekerja keras. Kondisi ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus memperkuat sektor-sektor ekonomi lokal,” tambahnya.
Pencapaian TPT yang kian menurun ini menjadi salah satu indikator keberhasilan tahun pertama pemerintahan Frederik dan Andre dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas peluang kerja di Toraja Utara.
Sebelumnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Toraja Utara juga menunjukkan tren positif di tahun 2025 ini.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), IPM daerah Toraja Utara naik dari 72,31 pada 2024 menjadi 73,24 pada 2025.
Peningkatan ini menempatkan Toraja Utara di posisi kedua tertinggi di Sulsel. Kenaikan IPM tersebut didorong oleh perbaikan di seluruh komponen utama pembangunan manusia.
Pertama, Harapan Lama Sekolah (HLS) naik dari 13,43 tahun 2024 menjadi 13,53 tahun 2025. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat dari 8,54 tahun 2024 menjadi 8,73 tahun 2025.
Usia Harapan Hidup (UHH) naik dari 75,03 tahun 2024 menjadi 75,24 di tahun 2025. Kemudian pengeluaran per Kapita, yang meningkat dari Rp 9.292.000 menjadi Rp 9.753.000, atau tumbuh 4,96 persen, sekaligus menjadi komponen dengan kenaikan tertinggi.









