Menu

Mode Gelap
Kapolres Toraja Utara Tekankan Kedisiplinan dan Larangan Bergaya Hedonis Saat Apel Jam Pimpinan TP PKK dan Guru TK Toraja Utara Studi Tiru ke Gowa, Pelajari Penerapan PAUD HI Wajah Baru Promosi Wisata, “Koopi Toraja” Kolaborasi Pariwisata Berbasis Digital Terpadu Tana Toraja dan Toraja Utara Tak Lagi Dianggap Sepele, Kotoran Telinga Jadi Fokus Gerakan Kesehatan Anak di Toraja Utara Dari Telur untuk Generasi Emas, Toraja Utara Bergerak Lawan Stunting Kasi Propam Polres Toraja Utara Sosialisasikan Larangan Hidup Hedon Bagi Personel dan Keluarganya

News

Pengamat Politik, John Palinggi: Jangan Lagi Ada Pihak yang Membenturkan Presiden Prabowo dan Jokowi

badge-check


					Pengamat Politik, John Palinggi: Jangan Lagi Ada Pihak yang Membenturkan Presiden Prabowo dan Jokowi Perbesar

JAKARTA, Vressnews – Pengamat politik Dr. John N. Palinggi minta tidak ada pihak yang membentur-benturkan antara Presiden Prabowo dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut John Palinggi bahwa Presiden Prabowo sama sekali tidak disetir oleh Jokowi. Serta menurut John, tuduhan terhadap tim mawar untuk mengendus dosa Jokowi sama sekali tidak benar.

Pernyataan tersebut disampaikannya kepada wartawan pada Jumat (30/5/2025) di Jakarta.

John mengatakan bahwa setiap Presiden Indonesia yang menjabat memiliki tantangannya sendiri dalam pemerintahan, maka sebagai warga negara yang baik kita harus menghormati Presiden kita.

“Setiap Presiden di Indonesia itu punya tantangan sendiri didalam pemerintahan, mulai dari Presiden Sukarno sampai Presiden Prabowo. Kita sebagai warga negara yang baik harus menghormati Presiden kita, baik masih bertugas ataupun tidak,” ungka John Palinggi.

Bagi John Palinggi, jika ada kesalahan terhadap Presiden itu mestinya disalurkan melalui jalur hukum dan ketentuan undang-undang, dan peraturan yang ada, bukan kita menghina Presiden kita.

“Padahal jika kita timbang-timbang kita lihat kebelakang seberapa banyak hal-hal positif yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Saya tidak punya kepentingan apapun, tapi bagi saya pribadi Presiden Jokowi adalah Presiden saya dimasa 10 tahun, saya sebagai warga negara wajib menghormatinya,” kata John Palinggi.

John Palinggi merasa sedih melihat kondisi dimana orang-orang intelektual mengatakan jika dinasti Jokowi tidak segera dihentikan maka 2030 akan bubar negara.

“Ini kan isu-isu yang mau membenturkan pak Presiden Jokowi dan Pak Prabowo selalu Presiden yang baru. Orang-orang menganggap Pak Prabowo selalu didikte terus oleh Pak Jokowi, ada juga dalam pemilihan menteri yang mengatakan ada Menterinya Pak Jokowi yang harus dipecat, itu kan pemikiran yang tidak tepat dan tidak sadar,” jelas John.

Bagi John didalam Politik dan Administrasi negara itu ada Das Sollen (apa yang seharusnya) dan Das Sein (apa yang ada) jadi tidak seharusnya tertulis.

“Kenapa Konsep Das Sollen dan Das Sein itu harus juga kita ketahui karena Otoritas Preogatif Presiden yang kita pilih adalah tinggi nilainya, dan Presiden yang terpilih pasti orang-orang yang terpilih di mata Manusia dan Tuhan, maka tidaklah sangat tepat jika kita terus-menerus merendahkan dan ini sangat tidak terhormat jika kita selalu mengatakan bahwa Bapak Prabowo di dikte terus oleh Pak Jokowi, ini salah besar dan saya minta kepada teman-teman yang selalu menyatakan itu, tolong hentikan itu,” tutur John.

Sementara itu John juga mengatakan bahwa Penempatan Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto bersama Panglima TNI untuk mengantisipasi kejahatan lintas negara melalui penguatan intelijen.

Djaka Budi Utama merupakan sosok yang juga berlatar Kopassus dengan pengalaman mumpuni di dunia militer, terkhusus intelijen dan pemerintahan.

Perjalanan karirnya merupakan gabungan dari berbagai hal yang dibutuhkan saat dirinya menjadi Dirjen Bea Cukai kini. Mulai dari intelijen, ekonomi, politik, dan sebagainya.

“Pak Djaka ini bisa dikatakan sosok yang komplit karena pernah berkarir di bidang-bidang tersebut,” terang John Palinggi.

Selain itu, menurut John penempatan Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo menjadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) itu tidak terkait apapun.

“Ini tidak ada kaitannya dengan apapun. Semua didasarkan terhadap loyalitas, karena loyalitas inilah menjadi bahan utama untuk meneruskan pekerjaan. Loyalitas, profesionalitas dan pengalamannya. Jadi janglah kita selalu membenturkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo, dengan isu-isu yang membuat perpecahan,” tutup John Palinggi.

Menurut John Palinggi kita dapat membangun bangsa dan negara kita dengan menghindari hal-hal yang selalu membuat perpecahan.

“Mari kita bangun negara ini dengan persatuan dan kesatuan, bangsa ini tidak dapat kita bangun jika tidak ada kerukunan. Contoh rumah tangga saja kalau tidak rukun anak-anak akan tercerai-berai. Jadi mari upaya untuk saling memahami dan hidup rukun,” tutup John Palinggi.

Simak Videonya 👆👆👆

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kapolres Toraja Utara Tekankan Kedisiplinan dan Larangan Bergaya Hedonis Saat Apel Jam Pimpinan

21 Oktober 2025 - 09:12 WIB

TP PKK dan Guru TK Toraja Utara Studi Tiru ke Gowa, Pelajari Penerapan PAUD HI

20 Oktober 2025 - 14:38 WIB

Wajah Baru Promosi Wisata, “Koopi Toraja” Kolaborasi Pariwisata Berbasis Digital Terpadu Tana Toraja dan Toraja Utara

16 Oktober 2025 - 00:22 WIB

Tak Lagi Dianggap Sepele, Kotoran Telinga Jadi Fokus Gerakan Kesehatan Anak di Toraja Utara

15 Oktober 2025 - 09:41 WIB

Dari Telur untuk Generasi Emas, Toraja Utara Bergerak Lawan Stunting

15 Oktober 2025 - 09:30 WIB

Trending di Headline