Menu

Mode Gelap
Obet Rumbruren Komitmen Dukung Program Gizi Untuk Mencerdaskan Anak-anak Indonesia Gaungkan Literasi Anak Usia Dini, Bunda PAUD Toraja Utara Salurkan Alat Peraga Edukatif ke Sejumlah TK di Baruppu BGN Sosialisasi Program Makan Bergizi di Distrik Ransiki Manokwari Selatan Mewujudkan Kemakmuran Masyarakat Papua Barat dari Program MBG Bupati Tana Toraja Serahkan Sapi Kurban dari Presiden Prabowo seberat 1,1 Ton di Hari Raya Idul Adha Peduli Sesama, DPW LDII Papua Barat Berbagi Daging Kurban Sebagai Wujud Ketaatan Kepada Allah SWT

News

Belasan Pendulang di Wilayah Yahukimo Papua Tewas Dibantai, Satu Korban Asal Toraja

badge-check


					Salah seorang pendulang yang selamat saat dievakuasi aparat keamanan. Foto: Satgas Damai Cartenz/Vressnews Perbesar

Salah seorang pendulang yang selamat saat dievakuasi aparat keamanan. Foto: Satgas Damai Cartenz/Vressnews

JAYAPURA, Vressnews – Belasan nyawa pendulang di wilayah Yahukimo Papua melayang setelah dibantai menggunakan senjata tajam mapun senjata api.

Pembantaian yang dilakukan TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) terjadi 6 – 8 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum hingga berlanjut pada 9 April 2025 di Kali Merah dan Kali Kabur.

Juru bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom yang mengirim rilis kepada wartawan di Jayapura menuliskan 11 orang dibantai di Muara Kum, 1 orang di Kali Merah dan 5 orang di Kali Kabur.

Rilis pertama yang dikirimkan Sebby Sambom menuliskan manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigadir Jenderal Elkius Kobak dan pasukannya pada hari ini Selasa, 8 April 2025 Jam 21.00 bahwa Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Yamue dan Batalion WSM yang di perbantukan dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma telah berhasil eksekusi mati sebelas (11) anggota Militer Pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas di wilayah operasi TPNPB.

Eksekusi ini telah dilakukan Pasukan TPNPB mulai dari tanggal 6 – 8 April 2025, atau hasil operasi Pasukan TPNPB selama 3 hari.

Selanjutnya di rilis yang dikirim berikutnya menyebutkan pasukan TPNPB pimpinan Mayor Yosua Sobolim dan Komandan Operasi Batalion Sisibia, Mayor Kempes Matuan bersama pasukannya melakukan pembunuhan terhadap 5 penambanh di Kali Kabur Yahukimo Rabu (9/4/2025) pukul 12.00 hingga 15.00 WIT.

“Dan penambangan ilegal di Kali Kabur yang dilakukan oleh militer pemerintah Indonesia kerap kali melakukan pemantauan udara menggunakan Kamera Drone dari Kali Kabur ke Markas TPNPB sehingga pasukan TPNPB langsung melakukan operasi pada hari Rabu dan berhasil eksekusi mati lima orang anggota militer Indonesia lainnya yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal dalam operasi tersebut,” kata Sambom.

Rilis berikutnya menuliskan seorang pendulang tewas dieksekusi mati TPNPB Kodap XVI Yahukimo dibawah pimpinan Mayor Semut B Sobolim, di Kali Merah, Korowai, Rabu, 9 April 2025 dari pukul 13.00 WIT.

“Dan kami menyatakan bahwa pendulang emas, PNS, guru-guru dan tenaga kesehatan yang berada di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua adalah bagian dari militer pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai pekerja sipil untuk menyusup masuk ke wilayah konflik bersenjata,” ujar Juru Bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom, Rabu (10/4/2025) malam.

Dikatakan, jika negara Indonesia tidak mengakui itu bagian dari anggotanya maka kami pun mengakuinya adalah bagian dari pasukan cadangan militer pemerintah Indonesia yang telah berhasil dibunuh oleh TPNPB.

Salah seorang dari penambang yang dibunuh tersebut berasal dari Toraja bernama Riston. Belum diketahui pasti Rinto dibunuh di mana, namun sumber di Jayapura mengatakan dia menjadi salah korban yang dibunuh, bahkan foto korban sudah beredar di media sosial.

Satgas Damai Cartenz membenarkan terjadinya pembunuhan 11 penambang di Yahukimo oleh KKB.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani mengatakan 11 warga sipil yang berprofesi sebagai penambang emas menjadi korban pembunuhan brutal di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengklaim diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama, pembantaian 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum.

Dari 11 jenazah, enam diantaranya sudah teridentifikasi yaitu Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Identifikasi terhadap lima korban lainnya masih berlangsung.

Selain korban tewas, 35 penambang lainnya berhasil menyelamatkan diri dan kini mendapat perlindungan dari TNI-Polri di Kampung Mabul, Asmat.

Namun, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui nasibnya. Dua warga sipil, seorang kepala dusun bernama Dani dan istrinya Gebi, diduga masih disandera oleh KKB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Obet Rumbruren Komitmen Dukung Program Gizi Untuk Mencerdaskan Anak-anak Indonesia

8 Juni 2025 - 05:39 WIB

Gaungkan Literasi Anak Usia Dini, Bunda PAUD Toraja Utara Salurkan Alat Peraga Edukatif ke Sejumlah TK di Baruppu

7 Juni 2025 - 06:20 WIB

BGN Sosialisasi Program Makan Bergizi di Distrik Ransiki Manokwari Selatan

7 Juni 2025 - 05:56 WIB

Mewujudkan Kemakmuran Masyarakat Papua Barat dari Program MBG

6 Juni 2025 - 07:43 WIB

Bupati Tana Toraja Serahkan Sapi Kurban dari Presiden Prabowo seberat 1,1 Ton di Hari Raya Idul Adha

6 Juni 2025 - 05:02 WIB

Trending di Headline